Gw ke Bandung dan lgsg menuju Rumah Duka Nana Rohana. Begitu tiba gw sembahyang dan nian jing untuk ketenangan Akong. Air mata bnr2 ga bs dihentikan saat itu. Sampai malam para kerabat datang dan chai ko membacakan doa-doa dlm bhs khek. WEW!
Yg gw lakukan hr itu kurang lebih makan, makan, dan makan lagi. Betapa tidak, makanan tiada berkesudahan disajikan. Kita pulang ke rmh jem 12 lewat dan tidur pulas.
2 Agustus 2009

Bangun pagi dan pergi ke Rumah Duka lagi. Lalu berdoa lagi dan pergi ke krematorium. Di situlah kita terakhir kali melihat peti Akong. Lalu dilempari beras dan logam (jujur, gw ga ngerti buat apaan) sementara Tia, Villa, Phe2, dan ko Suri ngumpet2an akibat chiong.
Lalu kita pulang ke rumah dan kongkow di meja makan soal apa aja : Tao, Kristen, vegetarian (gw heran ma tante gw, knp dy ga mo disembahyangin vegetarian ya??) uang duka, makanan, org2 kampung halaman, dan buanyak lagi.
Menurut gw, Kuku Apo cocok jd penceramah di fothang (if only he can quit smoking and drinking that stuff) karena memang kharisma kuatnya dan pengetahuannya yg luas membuat kata-katanya mudah dicerna dan sangat terpercaya.
Tiba-tiba gw teringat soal chiong, benar saja, Tia malamnya demam (kebetulan atau tidak, siapa yg tau?) saat gw tertidur dr pukul 8pm sampe 7.30 am. Inilah tidur gw yg terpanjang dlm sejarah.