My New Year Event

03 January 2010

Sebelum saya lupa dan sebelum saya digerogoti rasa malas yang tiada berkesudahan dan pada akhirnya akan mengulang post Yogya saya yang belum selesai sampai detik ini, izinkan saya menjurnalkan apa saja yang terjadi (point of view : Angel Lamanda) di sebuah villa di Bogor pada tgl 1-3 Jan 2010.

Sebelumnya lagi, Happy New Year ya!

Hari pertama pada tahun baru ini dibuka dengan kejadian Mama saya jatuh saat akan kunci pintu *hixhix* dan perasaan saya langsung kacau balau, mood hancur berantakan sampai ketika tiba di villa.

Kembali beberapa jam, saat masih di fothang, peserta kali ini banyak yang tidak saya kenal, karena memang tak pernah nampak di lingkungan fothang yang ternyata adalah saudara Ci Mina da teman Ko Budi.

Kita sujud 100x minta perlindungan dan berangkat!

6 mobil saat berangkat, melesat berentetan menuju lokasi tujuan kita. Saya lupa tepatnya pukul berapa kitaberangkat, yang pasti perjalanan tidak begitu lama dan kita tiba di sana pukul... (oops, saya juga lupa).

Anyway, kita langsung lunch di sana, menu masakan sudah disediakan sedari pagi, jadi kita tinggal makan saja. HAHAHAHAHA. Lalu istirahat sejenak. Sambil istirahat mari saya deskripsikan sedikit rupa villa yang dimaksud.

Lumayan luas, perkarangan luas untuk main bola, parkiran cukup untuk 6 mobil, dan bangunan cukup untuk tidur hampir 30 orang (walaupun posisi sudah seperti jemur ikan asin di siang bolong). 4 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1 dapur, 3 lokasi kumpul indoor, ada merry go round, jungkat jungkit dan gazebo yang gajebo.

Saat istirahat itu, saya yang ditugaskan sebagai seksi dokumentasi (padahal paling ingin didokumentasikan) berkeliling halaman mengabadikan para pria (include a girl) bermain bola dan anak2 bermain jungkat jungkit. Ga lama setelah mereka pergi, giliran kami para seksi dokumentasi (saya dan tante2 dan adik saya) mendokumentasikan diri sendiri.

foto 4bersaudara.. tante dan ponakan


Lalu si bapak-tukang-es datang dan menjajakan es krim campinanya. Setelah lelah menanyakan sapa saja yang mau es krim, akhirnya semua diborong oleh Ko Kimpo, benar2 kosong melompong habis ludes. Maka pulanglah bapak si-tukang-es-krim dengan wajah sumringah, tinggal tiong di rumah.

es krimnya enak bener (gratisan...)

Ko Alex si empunya lokasi mengajak kami jjs (jalan-jalan sore saya masih belum yakin ini adalah kepanjangannya), katanya sih dekat dan bagus banget panoramanya. Emang sih dekat, pas pergi kita kita menuruni jalan beraspal yang cukup terjal. Tiba di sana, benar2 dingin dan bagus. Kita berfoto2 di sana dan bercanda di gazebo.

kaki masih bisa buat loncat2an di bukit. pas turunnya... mantap!


Pulangnya kita baru ngeh, kita harus mendaki aspal yang sangat terjal itu. Dan hasilnya, saat saya menulis post ini, paha saya sakitnya bukan kepalang. Luar biasa, mau pipis susah, mau naik turun tangga sakit.

Pulang sana, kita antri mandi dan get ready for the BBQ party! Sesuai pengumuman di fothang tempo hari, ' ibu2 bebas masak!' (yang seharusnya punya makna 'ibu2 ga usah masak, karena anak muda yang akan masak' ) para ibu2 sibuk di dapur. Sedangkan anak mudanya malah maen seliweran entah ke mana atau hanya duduk santai di sebelah meja makan sambil nonton teve.

Akhirnya saya membantu menusuk bahan BBQ, lalu tante saya pun ikut. Para pejantan menyiapkan arang, akhirnya kita semua BBQ. Suasana riuh rendah luar biasa. Main kembang api, lomba merry go round (juara bertahan, tante Erlia), sampai dangdutan segala rupa by Ko Kimpo dan Budi mencheng. Sangat mengocok perut sebab hanya bermodalkan radio lokal dan senter (sebagai sumber musik dan lampu disko). Lalu berlanjut ke main limbo (teringat insiden itu), breakdance dan akhirnya satu per satu tumbang juga.

tusuk, panggang, sikaaat!

Tidur (jujur, saya sampai lupa gosgi cumuk sangking capeknya)

Day 2
Bangun jem 6 untuk dokumentasikan ibu2 bapak2 sedang senam pagi sambil nahan pipis. Sudah tau nahan pipis, saya gag bisa nahan nafsu minum kopi! Setelah senam, semua sarapan (belum mandi lho) lalu anak muda digirin ke luar untuk games.

Yang pertama, saya gag tau namanya apa. Yang pasti agak membingungkan sehingga peraturan mainnya pun direvisi beberapa kali. Kami dibagi dalam 2 kelompok. Masing2 kelompok diberi instruksi meniru suatu hewan. Hewan yang lebih kuat harus menangkap yang lebih lemah dan membawa ke dalam sarang mereka.

sangking ga jelas, diulang2 mulu

Pada akhirnya, saya ditangkap Budi dan diam dalam sarang mereka, begitu juga Phe2 yang ditangkap Lili. Tapi karena saya kebelet, maka saya permisi ke toilet sebentar (guess what? pipisku wangi kopi! *halah*) dan saat saya kembali, semua sudah bubar dan kelompok saya ternyata menang (lho kog bisa?).

Game kedua, saya sekelompok dengan Erlia dan Livia melawan kelompok 3on3 lainnya untuk adu cepat jalan dengan kaki terikat. Setelah latihan beberapa kali dan menjadikan sandal erlia sebagai tumbal dan akhirnya kita nyeker, kita berhasil menang. Dan hadiah yang kami dapat adalah rasa sakit hingga saat ini pada pergelangan kaki kami.

Game ketiga, game MKKB yaitu tap jongkok. Permainan ini terbukti membuat kami semua basah kuyub, lari sana sini, jongkok berdiri, di bawah terik matahari, baju kami basah semuanya. Dari yang bajunya bersih sampai selonjor nyungsep ke rumput. Dari yang kakinya lincah, sampai keseleo. Dari yang tidak pernah saling sapa, sampai akhirnya kami saling bicara : "bangunin gue donk!"

Permainan selesai. Kami pindah ke atas, melihat sekelompok orang bermain tepuk nyamuk, 1 orang nyanyi Agnes Monica, beberapa orang main tebak-tebakan, 1 orang berkutat dengan rubiknya dan 2 orang yang kemudian mencuri perhatian orang2 yang saya sebutkan tadi.

Wini*) terus berteriak meneror Mr. Cullen**), menagih sesuatu. Entah apa yang dilakukan Cullen hingga Wini terus berteriak.
W : aku gag mau tau, kamu harus bayar! Bayar! BAYAR!
C : bayar apaan?
W : pokoknya bayar! 1 rumah! (memukul Cullen tanpa henti)
penonton : hayoloh!! utang apa lo?
C : udah ya, kita damai aja, peace peace!
W : GAG MAU! POKOKNYA BAYAR! 300JUTA!
penonton : mampus lu,Chin. 300 juta thu!
C : ampun ampun. kita damai aja deh, ya?
W : GAG MAU! BAYAR! SEMALAM!
penonton : (takjub) cowo apaan lu? bayarnya semalam!
*) anak perempuan umur 9 tahun.
**) pria dewasa entah berapa tahun.
--------------------------------------------------
Masih di lokasi sama, akhirnya Budi melancarkan teka-tekinya, menuntut jawaban pada Wini.
B : ayo tebak! kecil, putih, brisik!
W : (merasa disindir lalu membalas) item, kurus, mukanya bolong-bolong!
penonton : (sakit perut)
--------------------------------------------------

Kemudian kami makan siang, soto kuning, dan get ready for trip to Taman Matahari. Kami siap2 bawa baju karena kabarnya kami akan main di air terjun. Makanan pun kami siapkan. Dan tancap!

(Jujur, bayangan saya tentang taman ini adalah taman dengan sundial alias jem matahari dan ternyata...) kami tersesat dalam lautan manusia yang luar biasa. Bila disuruh pilih : datang ke sini atau tidur bengong di rumah, saya yakin 100% saya akan pilih opsi kedua. Luar biasa padat merayap dan kami terpencar. Muka yang tadinya ceria, semua berubah jadi kuyu dijemur matahari. Arenanya luas dan memang ada air terjun, tapi siapa sih yang mau nyebur dan berbaur dengan mereka???? Maka akhirnya kami hanya pergi ke arena motorcross dan beberapa dari kami mencobanya.

Antri mandi.

Makan malam usai----menu kami adalah telur orek karya para lelaki, asinnya bukan main! (anak muda lainnya malah sibuk ntn Take Me Out). Maka kami, para anak muda berkumpul di luar, beberapa mengupas jagung untuk BBQ dan beberapa bersenda gurau. Masih ingat beberapa kejadian yang membuat kami sakit perut luar biasa, tertawa tiada henti.

---------------------------------------------------
Semua : Ko Kimpo, liat deh ada kunang2 thu, di pohon itu (menunjuk pada sinar oranye di antara dedaunan pohon, saat itu gelap sekali)
Ko Kimpo : bohongin gua lagi! itu kan gua yang masang!
*) sinar yang dimaksud adalah lampu dari colokan listrik.
---------------------------------------------------
Wini menagih hutang pada Cullen, mereka kejar2an di antara pondasi rumah, bak Rahul dan Anjali dalam Kuch Kuch Hota Hai.
---------------------------------------------------
Budi menjodohkan Cullen dengan Wini, namun karena Wini tidak mau, maka dijodohkanlah ia pada Elbert. Sementara Wendy duduk sendiri di merry-go-round, Elbert pun dihadapkan pada 2 pilihan. Terjadilah cinta segitiga.
Elbert : dosa apa gua, sampai jadi bahan tertawaan. (tetap menatap rubiknya)
Luo Cie keluar dan menyetujui siapa pun pilihan anaknya.
---------------------------------------------------
Tak cukup menggodai Elbert, kakaknya, Ervan pun jadi korban. Budi pun lalu menjodohkan Ervan dengan Desi.
---------------------------------------------------
Merasa cukup berdosa, Budi kabur sambil berkata, "Hati2, pho2nya Wini lagi ngasah golok di dapur!"
---------------------------------------------------
Cullen dan Wini seperti sedang drama, maka kami menyebutnya Opera van Java, dengan Ko Akim sebagai dalang, dan Harjo (kalau tak salah ingat) sebagai bapak mertua. Sedangkan Budi jadi Tukul.
---------------------------------------------------
(masih banyak hal yang mengocok perut yang tidak bisa saya ingat. biarlah menjadi kenangan masing-masing)
---------------------------------------------------

Pada akhirnya, jagung yang mau dibakar, dimasukkan dalam panci berisi air dan direbus. Sangking keasikkan bercanda, kami sampai lupa menyiapkan arang. Apalagi pertunjukkan sulap amatiran oleh Ko Alex yang ga kalah kocaknya.

Di sela2 canda tawa, Ko Kimpo dan Aphin mengadakan rapat darurat perihal penyusunan panitia perayaan Capgomeh yang tinggal sekitar 1,5 bulan lagi. Dan lagi2 posisi saya sebagai dokumenter.

Lepas kumpul2 ngocok perut, kami bubaran : ada yang main kartu, ada yang gosgi, ada yang niat gosgi malah makan jagung rebus (baca : Angel Lamanda), ada yang buka praktek pijat urut, ada juga yang siap2 lurusin badan untuk tidur di sebilah papan kayu yang lebarnya ga lebih dari 30cm. *suwe beneeeer*

Malam itu tidak begitu dingin. Kami tidur dengan lelap agar bisa bangun jem 5 esok paginya dan berangkat jem 6 pulang Jakarta.

Day 3
Jem 4.45 saya bangun dan gosok gigi cuci muka. Turun ke bawah, dan minum segelas cappucino panas. Makan mie lalu berkemas. Foto bersama dan naik mobil siap jalan, pada saat kami menyadari, ban kiri belakang mobil fothang kempes.

foto perpisahan, kurang Budi yg gantiin gw foto

Semua turun dari mobil dan foto2 ria sementara Budi sibuk melepas ban serep. Sudah diganti ban serep, ternyata kempes juga. Maka tak pelak, si pompapun dikeluarkan. Mulai dari Aphin, Ko Akim, Lili, Budi berusaha mengisi angin. Setelah selesai, kami pun melaju kencang!

alih profesi

Jakarta, we're coming!

P.S : Ga lama, ban mobil fothang kempes dan kami menepi untuk tambal ban, sementara ibu2 membeli oleh2 ubi madu di pinggir jalan.
 
in cloud cuckoo land. Citrus Pink Blogger Theme Design By LawnyDesignz Powered by Blogger