Girls Night Out

04 April 2010


Well, kemarin adalah hari Ulang Tahun Dewi Kwan Im. Jadi kami semua ke fothang untuk sembahyang memperingatinya. Satu lagu, satu lirik di dalamnya, dan itu sangat berbekas di benak say :
Zao liang bie ren, yao ran shao ce ji
(bagaikan sebatang lilin, membakar dirinya sendiri demi menerangi orang lain)Itulah kemuliaan Dewi Kwan Im. Di mana ada kesulitan, di situ beliau muncul dan membantu kita.



Sayangnya, bukan itu yang akan saya bahas secara detil di post kali ini. Sebenarnya, hal yang terjadi sepulang kebaktian lah yang akan saya babarkan di sini. Sementara di Blowfish terjadi kericuhan yang memakan korban jiwa, di Perdana Tower *halah* terjadi pula kericuhan yang merupakan ulah 4 gadis belia yang berobsesi selebriti.

Well, tak lain tak bukan saya, adik saya dan dua tante girang saya itu. Kami menghabiskan waktu mengubah ruang tamu menjadi, ya sebut saja sebuah studio mini, di mana kami berhimpitan berusaha masuk ke dalam sorotan kamera. Belum lagi merombak sebagian kecil susunan tarian kami dan walhasil, jadilah serangkaian gerakan kocak ala amatiran. Mau dibandingkan dengan asli, mungkin bisa dianalogikan langit bumi.

Belum lagi aksi kocak tante kecil saya, di mana gesturenya yang terlalu natural dan ternyata tersorot kamera membuat kami 'ricuh'1 semalam suntuk.

Lalu setelah dirasa cukup memungkinkan, kami pun berganti kostum *omaiiigat!* dan memasang emblem kami, pita-segede-bagong-di-kepala, dan mari kita berdansa!

Kami melakukan beberapa kali take dan setelah dirasa cape, kami mengevaluasi rekaman2 konyol itu. Barulah saya sadar, kostum oke, emblem yahud, tapi jari-jari kaki kami telanjang! Kami ke gudang sepatu tante saya, dan naik dengan 'ricuh'2. Jadilah sepanjang malam itu, malam terincuh of the month!

Selesai bervideo, kami melakukan photoshot bak supermodel. Berbagai pose dan gaya tercipta dalam layar kecil Olympus tante saya. Sayang sekali saya tidak bawa Canon! Dan setelah kami lihat hasilnya, kembali kami 'ricuh'3.

Begitulah malam ricuh kami. Benar-benar kami rasakan, ternyata jadi artis itu gada enaknya. Kerja keras sampe tengah malam dan insyaoloh hasilnya akan layak tayang. *zzzz*

Kami tidur pukul 2 dini hari.


1) ricuh = tertawa terpingkal-pingkal karena melihat adegan aib
2) ricuh = bunyi teplak teplok tok tok tok dari high heels
3) ricuh = tertawa ngakak akibat lihat hasil photoshot yang abnormal, misalnya tampak seperti penampakan dengan kepala kurang tampak atau dengan tubuh melayang dan kaki tak tampak entah di mana.



image menyusul setelah di make over!
video untuk kalangan sendiri no publication.
---------------------------------------------

Bangun jam 9 karena alarm. Menyeduh secangkir kapucino dan menyeruputnya dengan sebungkus Tango coklat, aduhai nikmatnya. Sekejap sudah siang, kami pun melanjutkan mahakarya debut kami ini.

Wajah kami dipermak dengan tenaga ahli dengan kosmetik import dan hasilnya cukup memuaskan walau ternyata rada-rada blur gimana gitu. Ya, itulah teknologi. Nothing's impossible BUT nobody's perfect. *nyambungnya?*

Begini, waktu sudah semakin siang, jem 1 kurang kami berangkat ternyata kami telat. Kebaktian sudah dimulai dan kami pun mengikuti dengan khidmat. Lagi, kelas Muda-Mudi. Entah mengapa, i got no passion anymore. Yaaaaaa...
 
in cloud cuckoo land. Citrus Pink Blogger Theme Design By LawnyDesignz Powered by Blogger